VIMALAKIRTI DALAM RANGKAIAN PERAYAAN WAISAK 2563 BE DALAM PEMELIHARAAN HARMONISASI DENGAN LINGKUNGAN

  • 2019-05-21 15:25:00
  • Oleh: kemenag
  • Dibaca: 400 Pengunjung
VIMALAKIRTI DALAM RANGKAIAN PERAYAAN WAISAK 2563 BE DALAM PEMELIHARAAN HARMONISASI DENGAN LINGKUNGAN

Bertempat di banjar kangin Sempidi, Vihara Vimala Kirti yang berdiri lebih dari 20 tahun telah berupaya dalam menjaga keharmonisan dengan lingkungan sekitar, pada hari ini 19 Mei 2019 rangkain trisuci waisak di gelardi vihara yang berlokasi di Jl.Apit Yeh Sempidi. Pada jam 10 pagi umat Buddha melakukan gongyo upacara waisak yang diawali dengan persembahan puja di altar. Pada kesempatan tersebut ketua Vihara Pandita Tan Tong Sen menyampaikan pesan waisak, kepada umat Buddha untuk selalu meningkatakan diri dalam ajaran Buddha, mendukung program-proram pemerintah pusat maupun daerah. Kegiatan dirangkai dengan kegiatan sosial berupa donor darah yang dilakukan rutin oleh Vihara VimalaKirti Sempidi Badung.

Salah satu event yang ditunggu oleh umat dan masyarakat setempat adalah pasar rakyat,sebuah acara yang dibuat oleh pengurus vihara untuk berkomunikasi langsung dengan umat Buddha setempat, kegiatan dihadiri oleh Kepala Kantor, Lurah Sempidi dan tokoh masyarakat setempat dan para penglingsir. Dalam sambutannya ketua Vihara Tan Tong Sen menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan nyata kepada umat Buddha  sehingga terjaganya keharmonisan dan terselesaikannya renovasi tempat ibadah. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung Drs. I Gusti Agung Gede Manguningrat, M.Ag dalam sambutannya menyampaiakan pentingnya untuk selalu meningkatkan kerja sama antar umat beragama yang merupakan wujud nyata dari kerukunan antar umat beragama, peningkatan kerukunan intern umat beragama dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah. Lebih lanjut Gung Mangu biasa disebut mengajak kepada umat Buddha dan seluruh umat beragama yang hadir dapat memahami sikap moderasi beragama. Sebuah sikap yang mengimplemtasikan ajaran agama sesuai dengan esensi dari agama itu sendiritidak mengurangi dan melebihkan, sikap ini menjadi formula ampuh dalam merespons dinamika zaman di tengah maraknya intoleransi, ektremisme dan fanatisme berlebihan yang bisa mencabik kerukunan umat beragama di Indonesia.kita boleh jadi terjebak pada pengamalan yang berlebihan. Di sinilah peran moderasi beragama untuk mengajak kutub-kutub yang berlebihanan kembali ke tengahdemikian yang disampaikan I gusti agung gede manguningrat. Acara dilanjutkan dengan panggung hiburan kreasi anak-anak muda dan seka teruna teruni dari banjar kangin sempidi dan bondres yang banyak memuat materi kerukunan atar umat beragama.


Media


VIMALAKIRTI DALAM RANGKAIAN PERAYAAN WAISAK 2563 BE DALAM PEMELIHARAAN HARMONISASI DENGAN LINGKUNGAN 

  • 2019-05-21 15:25:00
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 400 Pengunjung